Selasa, 14 Juni 2011

Bayi Dibuang di Pinggir Kali

TERBUNGKUS KARUNG BEKAS PUPUK
PONOROGO-Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo, yang biasanya tenang,kemarin(12/6)mendadak gempar. Itu setelah seorang pencari ikan menemukan bayi yang masih merah di pinggir aliran Kali Tempuran.Bayi yang masih berlumur darah itu ditemukan di bawah pohon Johar di atas tanggul kali.
Pun,ari-ari bayi masih menggantung di pusarnya.Saat ditemukan,bayi yang diduga sengaja dibuang itu terbungkus dalam karung bekas pupuk yang sudah lusuh. ''Saat itu saya sedang nyetrum mencari ikan,kok mendengar suara bayi menangis,''kata Fauzan,34,warga Kelurahan Paju.
Fauzan sempat takut karena suara dikiranya makhluk halus.Namun,makin lama jeritan tangis itu makin kencang.Dan,sumber suara juga satu arah.Ketika naik ke tanggul,ia melihat karung bekas pupuk yang bergerak-gerak.
Setelah karung dibuka,matanya terbelalak melihat bayi berjenis kelamin laki-laki menggeliat tanpa sehelai pakaian pun.Bayi itu tampak mengggigil kedinginan. Mukanya merah kehitaman dan telapak kakinya pucat. Fauzan lantas berteriak minta tolong hingga akhirnya warga sekitar berdatangan melihat bayi itu.
Peristiwa itu langsung dilaporkan ke kelurahan.Oleh Jaka Wandaya,kepala kelurahan setempat,bayi itu kemudian dibawa ke RSU Aisiyah di Jalan Diponegoro untuk mendapat perawatan.''Menggigilnya mungkin karena kedinginan,makanya langsung kami bawa ke rumah sakit terdekat saja,''kata Jaka.
Bayi mungil itu hingga kemarin dirawat di ruang verinatologi RSU Aisiyah dan ditempatkan pada inkubator.Kondisi bayi yang diperkirakan lahir Sabtu (11/6)sore itu secara umum cukup baik.''Hanya sekarang butuh penghangatan setelah di ruang terbuka cukup lama,''kata Yuli Rahmawati,salah seorang perawat.
Sementara itu,polisi berjanji segera mengungkap siapa orang tua yang tega membuang bayi di aliran Kali Tempuran itu.''Ya kami akan berusaha maksimal mengungkap penemuan bayi itu.Siapa orang tuanya,siapa yang membuang,dan apa motifnya,''terang Kapolres AKBP Yuda Gustawan kemarin.
Menurut kapolres,usai mendapat laporan temuan itu pihaknya langsung turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara(TKP)serta memintai keterangan para saksi.Juga menerjunkan tim khusus di di sekitar daerah penemuan bayi untuk mencari kemungkinan orang tua yang baru melahirkan.''Tim di lapangan sudah mencari tahu, siapa ibu di sekitar situ yang hamil tua dan melahirkan.Kami juga koordinasi dengan kelurahan dan bidan tentang keberadaan ibu-ibu hamil itu,''ungkapnyaa.
Kendati belum menemukan titik terang,Yuda menduga bayi itu merupakan hasil hubungan gelap.Sehingga orang tuanya malu dan tega membuangnya.''Kalau faktor ekonomi karena tidak kuat merawat bayi itu kemungkinan sangat kecil.Yang memungkinkan adalah orang tua malu karena itu hasil hubungan gelap.Toh bayi itu juga dalam kondisi normal kok,''tandasnya.
Dilihat dari kondisi bayi dan tempat ditemukannya bayi,kapolres menduga pelaku tak jauh dari lokasi sekitar.Itu berbeda dengan temuan bayi di Jetis.Oleh sebab itu,pihaknya berkeyakinan bisa mengungkap kasus itu secepatnya.''Kami usahakan secepatnya untuk mengungkap motif pembuangan bayi itu,''tegasnya.

Senin, 13-06-2011 14:22:04

Selasa, 31 Mei 2011

Puluhan Penderita HIV/AIDS Tinggal Riwayat

Tersisa Belasan dari Beragam Umur
PONOROGO-Satu demi satu penderita HIV/AIDS meninggal dunia.Dari 21 orang dengan HIV/AIDS(ODHA)yang terpantau Dinas Kesehatan(Dinkes)Ponorogo,kini menyisakan 14.''Ada 21 kasus HIV/AIDS,15 laki-laki dan enam perempuan.Tujuh orang meninggal,''kata dr Wiwiek Widiastuti,kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan(P2PL)Dinkes Ponorogo,kemarin(30/5).
Menurut dia,jumlah penderita meningkat dibanding tahun lalu.Selama 2010,ODHA yang ditemukan hanya 19 kasus. Jika ditotal,penderita HIV/AIDS dalam kurun 10 tahun terakhir hingga Mei ini,sebanyak 85 kasus dan 50 di antaranya dipastikan sudah meninggal dunia.
Menurut Wiwiek,dari jumlah 21 kasus HIV/AIDS tersebut, usia penderita bervariasi.Bahkan,dua di antaranya masih anak-anak dengan usia di bawah sepuluh tahun. ''Rata-rata ODHA itu mantan tenaga kerja atau orang yang baru saja pergi merantau dari luar kota.Dan penyebab utamanya karena hubungan seks yang menyimpang,''tegasnya.
Meski begitu,Wiwiek berharap ODHA tidak dikucilkan. Pihaknya kini berupaya mengintensifkan pola sosialisasi untuk mengikis stigma negatif terhadap ODHA.''Jika ODHA itu mendapat perlakuan diskriminatif, mereka bisa menyembunyikan penyakitnya.Bahkan,dapat muncul niat untuk menularkan penyakitnya itu,'' ungkapnya.
Di sisi lain,tekad Dinkes mendeteksi HIV/AIDS ternyata tak mendapat dukungan dari APBD Ponorogo.''Tetapi yang jelas,kami berupaya terus memantau kesehatan ke-14 ODHA yang masih hidup agar pola penyebarannya bisa kami tekan lebih dini,''tegasnya.
Selasa, 31-05-2011 13:29:50

KEMENTERIAN SOSIAL SIAPKAN SOLUSI KAMPUNG IDIOT

PUTUS RANTAI
PONOROGO-Fenomena kampung idiot di beberapa desa Ponorogo harus mendapat perhatian serius.Sehingga, rantai keturunan generasi yang mengalami keterbelakangan mental bisa dihentikan.
Hal itu diungkapkan Menteri Sosial(Mensos)RI Salim Segaf Al Jufri saat berkunjung ke Ponorogo kemarin (29/5).''Persoalan kampung idiot itu menjadi pembahasan di kementerian,makanya harus segera dirumuskan langkah bersama yang efektif dan efisien,'' terang mensos.
Menurutnya,ada beberapa langkah yang kini disiapkan kementerian sosial untuk mengatasi persoalan kampung idiot itu.Di antaranya,langkah preventif berupa peningkatan kesehatan warga setempat.Itu meliputi perbaikan rumah dan lingkungan,asupan gizi bayi,serta pemeliharaan kesehatan rutin.
''Fakta bahwa keturunan warga idiot tidak selalu idiot membuktikan bahwa persoalan itu(kampung idiot,Red) bisa diselesaikan.Oleh sebab itu,sejak ibu hamil harus ada pendampingan secara medis maupun kecukupan gizi,'' tandasnya.
Selain penanganan kesehatan,Salim menyatakan pihaknya juga akan melakukan pemberdayaan secara sosial ekonomi.Yakni dengan dilakukannya pendampingan agar warga bisa mandiri secara ekonomi.Langkah itu dilakukan melalui progam kegiatan ekonomi produktif seperti ternak maupun pertanian.''Nanti akan dirumuskan dengan pemkab progam mana yang terbaik. Yang pasti,kementerian akan fokus menangani persoalan itu(kampung idiot,Red),''ujarnya.
Sementara,Kepala Dinas Kesehatan dr Andi Nurdiana menyatakan bahwa selain genealois,adanya warga yang mengalami keterbelakangan mental disebabkan kekurangan yodium.Selain menyebabkan penurunan kemampuan mental, kata dia,kekurangan yodium juga memicu penyakit gondok.
''Jumlah penderita kekurangan yodium sangat banyak, mencapai ratusan dalam satu desa.Yodium meski sepele tetapi sangat menentukan perkembangan fisik dan psikis,''jelasnya.
Oleh sebab itu,lanjut dia,saat ini dinkes bersama pemkab menggagas adanya peraturan daerah(perda) tentang garam yodium.Dalam perda itu direncanakan terdapat ketentuan semua garam yang beredar di Ponorogo harus mengandung yodium sesuai standar nasional.Jika tidak,garam tersebut bisa ditarik dari pasaran.''Jika disetujui nantinya juga akan dibentuk polisi garam beryodium,''paparnya
Senin, 30-05-2011 13:57:51

Tolak Usulan Rekrutmen CPNSD

Anggap Konyol dan Tanpa Perhitungan
PONOROGO-Mencuatnya dua CPNSD'siluman'bersamaan defisit APBD Rp40miliar akhirnya memunculkan sikap antipati kalangan dewan terhadap rekrutmen pegawai negeri.Bahkan,Ketua Komisi B DPRD Ponorogo Agus Dermawan menilai rencana pemkab setempat merekrut pegawai tahun ini sebagai langkah konyol.''Pasti menguras anggaran,biaya rekrutmen saja sudah begitu mahal,''terang Agus,kemarin(26/5).
Agus yang juga masuk di panitia anggaran itu berkomentar keras lantaran mengetahui Pemkab Ponorogo mengajukan pengisian 764 formasi CPNCD tahun ini.Tak hanya tingginya ongkos rekrutmen,biaya pegawai selama ini sudah bengkak.''Kalau memang rencana itu dilakukan,jelas sebuah langkah yang konyol dan tanpa perhitungan,''tandas Agus.
Menurut dia,kondisi keuangan pemkab Ponorogo saat ini jauh dari ideal.Pasalnya,sekitar 75 persen dari total kekuatan anggaran dihabiskan untuk belanja rutin pegawai.Dengan komposisi seperti itu,hanya ada sekitar 25 persen dana digunakan bagi kepentingan publik.Jika tahun ini pemkab kembali memaksakan menambah pegawai, maka anggaran yang dipakai membayar pegawai bisa mencapai 90 persen.''Bayangkan jika belanja publik hanya 10 persen.Bagaimana kalau jalan rusak,saluran irigasi hancur,mau dibiayai darimana?''tegas Agus.
Selain persoalan anggaran,Agus mendesak Bupati Ponorogo H Amin segera mengambil sikap terhadap temuan adanya dua CPNSD 'siluman'.Kendati BKD melakukan pembenaran dengan berlindung di balik Keputusan Menpan 19/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Rekrutmen CPNSD, Agus tetap menilai proses penggantian tersebut tidaklah fair.''Dalam juklak itu disebutkan bahwa pengusulan pengganti CPNS dilakukan setelah semua nama yang lolos seleksi diumumkan ke publik.Lha sampai sekarang,dua nama itu tidak pernah diumumkan,bahkan BKD cenderung tertutup.Ada apa ini,''tanya balik Agus.
Penolakan rencana rekrutmen CPNSD juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Marjuki.Menurut Ketua DPC Partai Demokrat itu,rekrutmen kontraproduktif terhadap kondisi keuangan pemkab yang sedang mengalami defisit. Apalagi,defisit itu disebabkan tingginya belanja pegawai.''Lebih baik mengotpimalkan sumber daya yang ada daripada membebani keuangan daerah,''tandasnya.
Sementara itu,Kepala BKD Ponorogo Syaifurrrahman tak menampik jika pihaknya mengajukan pengisian 764 formasi CPNSD untuk tahun ini.Hanya,pengisian itu belum final lantaran Menpan masih akan melakukan kajian tentang formasi apa saja yang disetujui.''Ada tidakya rekrutmen itu masih menunggu keputusan dari Menpan.Kemungkinan Juli nanti baru turun persetujuan itu,''katanya.
Sabtu, 28-05-2011 14:31:02

Rabu, 20 April 2011

Kesenian Gajah-gajahan (khas Ponorogo)

Kesenian lain dari kota Ponorogo adalah Gajah-gajahan.

Kesenian Ponorogo

Pawargo.com - Pada perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 65, Gajah-gajahan kembali hadir menghibur masyarakat Ponorogo. Kali ini grup gajah-gajahan dari Desa Nailan nampak memenuhi jalan raya Ponorogo - Pacitan tadi sore (08/08) diiringi oleh ratusan warga sekitar. Dalam perkembanganya, gajah-gajahan ternyata masih mendapat ruang di masyarakat Ponorogo. Hal ini terbukti dari antusias warga dalam menyaksikan kesenian kesenian khas Ponorogo ini dalam berbagai acara.
Sebuah kesenian tradisional berupa boneka gajah besar ini ternyata mempunyai hubungan sejarah dengan Kesenian Reog/Reyog.
Seperti kutipan topik Melacak Masa Silam Kesenian Gajah-gajahan
Oleh : Murdianto
Gajah gajahan adalah jenis kesenian yang mirip dengan hadroh atau samproh klasik, terutama alat alat musik yang dipakai. Instrument musiknya adalah Jedor, kendang, kentongan, dan kenong. Pada saat pertunjukkan gajah gajahan dimulai, patung gajah tersebut dinaiki oleh seorang bocah kecil, yang umumnya perempuan atau laki laki yang didandani seperti perempuan, sambil diiringi oleh pemusik dibelakangnya. Gajah gajahan bukan sekedar kesenian panggung, tetapi juga sebagai sarana sosialisasi suatu kabar tertentu (misal; pengajian) dari si penghajat kepada masyarakat luas. Saat memerankan fungsi sosialisasi ini, gajah gajahan diarak keliling desa atau beberapa desa disekitarnya. Cara mengarak gajah gajahan dengan berkeliling desa itu, diharapkan akan mengundang perhatian warga untuk mendengarkan pesan pesan yang akan disampaikannya.
Gajah-gajahan
Gajah-gajahan dalam acara HUT RI

HUT RI ke 65
Semoga kesenian Gajah-gajahan tetap menjadi salah satu ikon pariwisata Kabupaten Ponorogo.

BAYI PEREMPUAN DIBUANG DI TERAS WARGA

Rabu, 20-04-2011 13:57:31
PONOROGO-Bayi mungil berkelamin perempuan menangis di teras rumah Suprayitno,46,warga Desa Kutu Kulon, Kecamatan Jetis,Ponorogo.Saat ditemukan,bayi itu tergeletak di atas selimut bayi.''Mungkin kedinginan makanya menangis,sebab masih pukul 03.30,''kata Suprayitno kemarin(19/4).
Dia mengungkapkan,saat bangun tidur mendengar tangisan bayi.Suaraya cukup lirih.Bahkan,dia sempat mengira suara kucing.Namun,tangisan itu tak kunjung berhenti. Hingga akhirnya dia keluar rumah mencari sumber suara itu.
Saat membuka pintu,matanya langsung terbelalak.Bayi mungil itu di depan pintu menangis sambil menggerak-gerakkan kaki dan tangannya.Di dekat bayi,terdapat dua tas besar warna hitam dan pink serta satu tas kecil warna coklat.
Dua tas besar itu berisi penuh pakaian bayi dan perlengkapan lainnya.Dari situ dia menyimpulkan orang tua bayi sudah menyiapkan kelahiran buah hatinya. Bahkan,di tas kecil warna coklat dipenuhi susu,botol dot,serta minyak telon dan aneka bedak.''Kebetulan beberapa tetangga sudah bangun,jadi mereka tahu kalau memang bayi itu ada dengan sendirinya di teras rumah saya,''katanya.
Temuan bayi itu akhirnya dilaporkan ke mapolsek setempat.Untuk menjaga kondisi kesehatannya,aparat langsung merujuk ke RSUD dr Harjono.Kasat Reskrim AKP Nyoto mengatakan hingga kemarin belum mengetahui identitas bayi atau orang tua yang tega membuangnya.
Apalagi di dalam tiga tas itu tak ditemukan secarik pun lembar identitas atau pesan tertentu.''Sepertinya orang tua itu belum lama meninggalkan bayi itu,sebab susu dalam botol yang ditemukan dalam tas sepertinya belum lama dibuat,''jelas Nyoto.
Sementara,tim medis RSUD menyatakan bayi perempuan itu memiliki berat badan 3,8 kilogram dengan panjang 47 centimeter.Diduga,bayi itu berumur sekitar selapan(40 hari).Dari pemeriksaan tim medis,bayi yang belum diketahui namanya itu mengalami sakit diare.
Suhu badannya tinggi serta mengalami sesak nafas. Karena itu,bayi itu harus menjalani perawatan intensif di ruang Delima 3 rumah sakit daerah itu.''Yang jelas badannya kurang sehat,apakah itu disebabkan tidur di tempat terbuka atau sudah sejak lama kami kurang tahu. Kami akan melakukan tindakan medis untuk menyembuhkan kesehatannya,''jelas Eko Zainuddin,dokter spesialis anak yang menangani bayi malang itu

Jumat, 11 Maret 2011

Anak Mantan Bupati Mundur, Urung Dapat SK PNS

PONOROGO-Setelah bertahun-tahun menunggu,313 calon pegawai negeri sipil daerah(CPNSD)akhirnya menerima surat keputusan(SK)pengangkatan PNS.Mereka adalah hasil rekrutmen pada 2008 lalu.Bupati Ponorogo H Amin yang kemarin(7/3)menyerahkan SK PNS itu secara simbolis di pendapa kabupaten.
Yang menarik,ada tujuh CPNSD yang urung diangkat menjadi PNS.Pasalnya,empat orang mengundurkan diri dan tiga lainnya tidak lulus tes kesehatan lantaran kedapatan hamil.Di antara empat CPNSD yang mengundurkan diri itu,salah satunya adalah dr Dyah Wulan Oktiaviani,putri mantan Bupati Muhadi Suyono.
Ke-313 PNS baru itu terdiri 207 tenaga guru,65 paramedis,dan 41 tenaga teknis.Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah(BKD)Ponorogo Syaifurrahman,mereka diangkat berdasarkan SK Bupati Ponorogo Nomor 821/14/405.18/2010 tanggal 14 Februari 2011.Namun,Syaifur tidak menjelaskan mengapa SK bagi CPNSD rekrutmen 2008 itu baru turun sekarang.
Jika mau dikelompokkan,313 PNS itu terbagi atas 202 orang golongan III dan 111 orang golongan II.Usai menyerahkan SK,Bupati Amin sempat memberi wejangan kepada 313 PNS anyar itu.'Saya berharap kalian bisa menjadi pegawai yang baik.Termasuk menjadi pelayan masyarakat yang baik pula,'ujar Amin.
Menurut dia,menjadi seorang PNS bukanlah pekerjaan mudah.Ada sejumlah disiplin dan aturan main yang harus dipatuhi.Lantaran seorang PNS mencerminkan citra suatu daerah.(wka)

(mbak sri)