TERBUNGKUS KARUNG BEKAS PUPUK
PONOROGO-Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo, yang biasanya tenang,kemarin(12/6)mendadak gempar. Itu setelah seorang pencari ikan menemukan bayi yang masih merah di pinggir aliran Kali Tempuran.Bayi yang masih berlumur darah itu ditemukan di bawah pohon Johar di atas tanggul kali.
Pun,ari-ari bayi masih menggantung di pusarnya.Saat ditemukan,bayi yang diduga sengaja dibuang itu terbungkus dalam karung bekas pupuk yang sudah lusuh. ''Saat itu saya sedang nyetrum mencari ikan,kok mendengar suara bayi menangis,''kata Fauzan,34,warga Kelurahan Paju.
Fauzan sempat takut karena suara dikiranya makhluk halus.Namun,makin lama jeritan tangis itu makin kencang.Dan,sumber suara juga satu arah.Ketika naik ke tanggul,ia melihat karung bekas pupuk yang bergerak-gerak.
Setelah karung dibuka,matanya terbelalak melihat bayi berjenis kelamin laki-laki menggeliat tanpa sehelai pakaian pun.Bayi itu tampak mengggigil kedinginan. Mukanya merah kehitaman dan telapak kakinya pucat. Fauzan lantas berteriak minta tolong hingga akhirnya warga sekitar berdatangan melihat bayi itu.
Peristiwa itu langsung dilaporkan ke kelurahan.Oleh Jaka Wandaya,kepala kelurahan setempat,bayi itu kemudian dibawa ke RSU Aisiyah di Jalan Diponegoro untuk mendapat perawatan.''Menggigilnya mungkin karena kedinginan,makanya langsung kami bawa ke rumah sakit terdekat saja,''kata Jaka.
Bayi mungil itu hingga kemarin dirawat di ruang verinatologi RSU Aisiyah dan ditempatkan pada inkubator.Kondisi bayi yang diperkirakan lahir Sabtu (11/6)sore itu secara umum cukup baik.''Hanya sekarang butuh penghangatan setelah di ruang terbuka cukup lama,''kata Yuli Rahmawati,salah seorang perawat.
Sementara itu,polisi berjanji segera mengungkap siapa orang tua yang tega membuang bayi di aliran Kali Tempuran itu.''Ya kami akan berusaha maksimal mengungkap penemuan bayi itu.Siapa orang tuanya,siapa yang membuang,dan apa motifnya,''terang Kapolres AKBP Yuda Gustawan kemarin.
Menurut kapolres,usai mendapat laporan temuan itu pihaknya langsung turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara(TKP)serta memintai keterangan para saksi.Juga menerjunkan tim khusus di di sekitar daerah penemuan bayi untuk mencari kemungkinan orang tua yang baru melahirkan.''Tim di lapangan sudah mencari tahu, siapa ibu di sekitar situ yang hamil tua dan melahirkan.Kami juga koordinasi dengan kelurahan dan bidan tentang keberadaan ibu-ibu hamil itu,''ungkapnyaa.
Kendati belum menemukan titik terang,Yuda menduga bayi itu merupakan hasil hubungan gelap.Sehingga orang tuanya malu dan tega membuangnya.''Kalau faktor ekonomi karena tidak kuat merawat bayi itu kemungkinan sangat kecil.Yang memungkinkan adalah orang tua malu karena itu hasil hubungan gelap.Toh bayi itu juga dalam kondisi normal kok,''tandasnya.
Dilihat dari kondisi bayi dan tempat ditemukannya bayi,kapolres menduga pelaku tak jauh dari lokasi sekitar.Itu berbeda dengan temuan bayi di Jetis.Oleh sebab itu,pihaknya berkeyakinan bisa mengungkap kasus itu secepatnya.''Kami usahakan secepatnya untuk mengungkap motif pembuangan bayi itu,''tegasnya.
Senin, 13-06-2011 14:22:04
PONOROGO-Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo, yang biasanya tenang,kemarin(12/6)mendadak gempar. Itu setelah seorang pencari ikan menemukan bayi yang masih merah di pinggir aliran Kali Tempuran.Bayi yang masih berlumur darah itu ditemukan di bawah pohon Johar di atas tanggul kali.
Pun,ari-ari bayi masih menggantung di pusarnya.Saat ditemukan,bayi yang diduga sengaja dibuang itu terbungkus dalam karung bekas pupuk yang sudah lusuh. ''Saat itu saya sedang nyetrum mencari ikan,kok mendengar suara bayi menangis,''kata Fauzan,34,warga Kelurahan Paju.
Fauzan sempat takut karena suara dikiranya makhluk halus.Namun,makin lama jeritan tangis itu makin kencang.Dan,sumber suara juga satu arah.Ketika naik ke tanggul,ia melihat karung bekas pupuk yang bergerak-gerak.
Setelah karung dibuka,matanya terbelalak melihat bayi berjenis kelamin laki-laki menggeliat tanpa sehelai pakaian pun.Bayi itu tampak mengggigil kedinginan. Mukanya merah kehitaman dan telapak kakinya pucat. Fauzan lantas berteriak minta tolong hingga akhirnya warga sekitar berdatangan melihat bayi itu.
Peristiwa itu langsung dilaporkan ke kelurahan.Oleh Jaka Wandaya,kepala kelurahan setempat,bayi itu kemudian dibawa ke RSU Aisiyah di Jalan Diponegoro untuk mendapat perawatan.''Menggigilnya mungkin karena kedinginan,makanya langsung kami bawa ke rumah sakit terdekat saja,''kata Jaka.
Bayi mungil itu hingga kemarin dirawat di ruang verinatologi RSU Aisiyah dan ditempatkan pada inkubator.Kondisi bayi yang diperkirakan lahir Sabtu (11/6)sore itu secara umum cukup baik.''Hanya sekarang butuh penghangatan setelah di ruang terbuka cukup lama,''kata Yuli Rahmawati,salah seorang perawat.
Sementara itu,polisi berjanji segera mengungkap siapa orang tua yang tega membuang bayi di aliran Kali Tempuran itu.''Ya kami akan berusaha maksimal mengungkap penemuan bayi itu.Siapa orang tuanya,siapa yang membuang,dan apa motifnya,''terang Kapolres AKBP Yuda Gustawan kemarin.
Menurut kapolres,usai mendapat laporan temuan itu pihaknya langsung turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara(TKP)serta memintai keterangan para saksi.Juga menerjunkan tim khusus di di sekitar daerah penemuan bayi untuk mencari kemungkinan orang tua yang baru melahirkan.''Tim di lapangan sudah mencari tahu, siapa ibu di sekitar situ yang hamil tua dan melahirkan.Kami juga koordinasi dengan kelurahan dan bidan tentang keberadaan ibu-ibu hamil itu,''ungkapnyaa.
Kendati belum menemukan titik terang,Yuda menduga bayi itu merupakan hasil hubungan gelap.Sehingga orang tuanya malu dan tega membuangnya.''Kalau faktor ekonomi karena tidak kuat merawat bayi itu kemungkinan sangat kecil.Yang memungkinkan adalah orang tua malu karena itu hasil hubungan gelap.Toh bayi itu juga dalam kondisi normal kok,''tandasnya.
Dilihat dari kondisi bayi dan tempat ditemukannya bayi,kapolres menduga pelaku tak jauh dari lokasi sekitar.Itu berbeda dengan temuan bayi di Jetis.Oleh sebab itu,pihaknya berkeyakinan bisa mengungkap kasus itu secepatnya.''Kami usahakan secepatnya untuk mengungkap motif pembuangan bayi itu,''tegasnya.
Senin, 13-06-2011 14:22:04